Akhir Hidup Nabi Zakaria dan Yahya
Assalamu’alaikum
wr.wb. Artikel ini di ambil dari http://www.eramuslim.com, Ustadz,
saya ingin bertanya mengenai kisah Nabi Zakaria dan Nabi Yahya. Semoga Allah
memberi saya hidayah melalui jawaban Ustadz.
Saya
pernah membaca mengenai akhir hidup Nabi Zakaria dan Nabi Yahya yang menurut
saya sangat tragis. Nabi Zakaria yang bersembunyi di dalam pohon mati
digergaji. Sedangkan Nabi Yahya mati dipenggal kepalanya. Pertanyaan saya:
1.
Benarkah kisah mengenai akhir hidup kedua Nabi tersebut?
2. Jika
benar seperti itu, apakah hikmah dari Allah dalam kisah akhir hidup/perjuangan
Nabi Zakaria dan Nabi Yahya (maksud saya: dalam pemahaman saya yang awan dalam
bidang agama ini, akhir kisah perjuangan Nabi Zakaria dan Nabi Yahya yang
sangat tragis tersebut kontras sekali dengan misalnya-akhir kisah perjuangan:
- Nabi Nuh ( diselamatkan oleh Allah dari kezaliman umatnya yang durhaka dengan dihancurkannya umat yang durhaka tersebut melalui banjir besar)
- Nabi Ibrahim (diselamatkan oleh Allah dari hukuman dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud)
- Nabi Musa (diselamatkan oleh Allah dari kejaran Firaun dengan terbelahnya Laut Merah)
- Nabi Daud (diselamatkan oleh Allah dari kekejaman Jalut/Goliath)
- Nabi Yusuf (diselamatkan oleh Allah dari kezaliman/iri hati saudara-saudaranya bahkan akhirnya saudara-saudaranya menghormat kepada beliau)
- Nabi Isa (diselamatkan oleh Allah dari penyaliban)
- Nabi Muhammad SAW (diselamatkan oleh Allah dari kebiadaban kafir Quraisy dan Yahudi Madinah bahkan akhirnya berhasil kembali ke Mekkah dengan kemenangan)
Bahkan
selain kisah para Nabi yang diselamatkan oleh Allah sebagaimana saya sebutkan
di atas, ada pula kisah Ashabul Kahfi (diselamatkan oleh Allah dengan
ditidurkan/disembunyikan dalam gua)
Saya
mengimani bahwa Allah Yang Maha Kuasa dan Penolong akan dengan mudahnya
menyelamatkan Nabi Zakaria dan Nabi Yahya sehingga beliau berdua dapat
terselamatkan dari kezaliman umatnya. Saya juga mengimani bahwa Allah Yang Maha
Tahu juga mempunyai rahasia dan hikmah dalam setiap peristiwa di dunia ini
termasuk kisah akhir hidup kedua Nabi tersebut. Itulah yang ingin saya tanyakan
kepada Ustadz mengenai hal tersebut : Rahasia atau Hikmah apakah dalam kisah
akhir hidup Nabi Zakaria dan Nabi Yahya tersebut sehingga pertolongan Allah
“tidak tampak secara kasat mata” dibandingkan kisah para Nabi lain +Ashabul
Kahfi? (Saya yakin pertolongan Allah pasti ada untuk Nabi Zakaria dan
Nabi Yahya, tapi saya belum dapat memahami bagaimana bentuk pertolongan Allah untuk
kedua nabi tersebut).
Terima
kasih untuk perhatian dan jawaban Ustadz
Waalaikumussalam
Wr Wb
Allah
swt memerintahkan Rasulullah saw untuk menceritakan tentang Zakaria kepada
manusia termasuk kisah ketika dirinya dikaruniai seorang anak laki-laki pada
usianya yang sudah lenjut sementara istrinya adalah seorang wanita tua yang
mandul dengan maksud agar manusia tidak pernah berputus asa terhadap karunia
dan rahmat Allah swt, sebagaimana firman-Nya :
ذِكْرُ
رَحْمَةِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا ﴿٢﴾
إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاء خَفِيًّا ﴿٣﴾
Artinya
: “(yang dibacakan Ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada
hamba-Nya, Zakaria, Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang
lembut.” (QS. Maryam : 2 – 3)
Sebagian
salaf mengatakan bahwa Zakaria bangun pada saat malam hari lalu berdoa kepada
Tuhannya dengan diam-diam tanpa diketahui banyak orang dan berdoa,”Wahai Robb,
wahai Robb, wahai Robb” Allah berkata,”labbaik, labbaik, labbaik.” Zakaria
mengatakan, “Sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi
uban.” (QS. Maryam 4)
Firman
Allah swt :
$!
يَا
زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن
قَبْلُ سَمِيًّا
Artinya
: “Hai Zakaria, Sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh)
seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya kami belum pernah menciptakan
orang yang serupa dengan Dia.” (QS. Maryam : 7) ayat ini ditasirkan oleh firman
Allah swt yang lain :
Artinya
: “Kemudian malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri
melakukan shalat di mihrab (katanya): “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang
datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang
nabi termasuk keturunan orang-orang saleh”. (QS. Al Imron : 7)
Keshalehan
Nabi Yahya ini sudah terlihat sejak maa anak-anak, Abdullah bin al Mubarok
mengatakan : Ma’mar mengatakan bahwa suatu ketika ada seorang anak yang
mengatakan kepada Yahya bin Zakaria,”Mari kita bermain bersama.” Lalu Yahya
menjawab,”Sesunguhnya kita diciptakan bukan untuk bermain.”, ada yang
mengatakan bahwa ini adalah maksud dari firman Allah swt :
(
يَا
يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا
Artinya
: “Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak.” (QS. Maryam
: 12)
Ibnu
Katsir juga menyebutkan riwayat dari Qotadah bahwa al Hasan berkata bahwa
ketika Isa dan Yahya bertemu lalu Isa berkata kepada Yahya,”Mohonkanlah ampunan
(kepada Allah) untukku sesungguhnya engkau lebih baik dariku.” Yahya berkata,”
,”Mohonkanlah ampunan (kepada Allah) untukku sesungguhnya engkau lebih baik
dariku.” Lalu Isa pun mengatakan kepadanya lagi,”Engkau lebih baik dariku, aku
memberikan salam kepada diriku sendiri sementara Allah memberikan salam
kepadamu.” Dan Allah pun memberikan keutamaan kepada mereka berdua. Imam
Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda,”Tidaklah
seorang anak Adam kecuali dia akan melakukan sebuah kesalahan atau berkeinginan
untuk melakukan kesalahan namun tidak pada diri Yahya bin Zakaria..”
Sedangkan
tentang kematian ayahnya, Nabi Zakaria, maka terjadi perbedaan riwayat dari
Wahab bin Munbih : Apakah Nabi Zakaria mati secara wajar ataukah ia dibunuh? ,
terdapat dua riwayat. Abdul
Mun’im meriwayatkan dari Idris bin Sinan dari ayahnya dari Wahab bin Munbih
mengatakan bahwa Zakaria lari dari kaumnya lalu masuk ke sebuah pohon, lalu
mereka pun mendatanginya dan menggergaji pohon itu. Tatkala gergaji itu
mengenai otot-ototnya dan ia pun merintih lalu Allah mewahyukan kepadanya,”Jika
rintihanmu tidak mereda pasti aku akan jungkalkan bumi dan apa-apa yang ada
diatasnya maka Zakaria pun menghentikan rintihannya sehingga dirinya terpotong
dua”, ini diriwayatkan didalam hadits yang marfu’. Namun terdapat riwayat Ishaq
bin Basyar dari Idris bin Sinan dari Wahab bahwa dia mengatakan bahwa orang
yang terbelah didalam pohon itu adalah Sya’ya , adapun Zakaria meninggal secara
wajar, wallahu A’lam.
Sedangkan
tentang pembunuhan putranya, Yahya, mereka banyak menyebutkan sebab-sebabnya
sementara yang paling masyhur menurut Ibnu Katsir adalah bahwa sebagian raja di
Damaskus pada zaman itu ingin menikahi wanita-wanita yang menjadi mahram mereka
atau wanita-wanita yang tidak halal untuk mereka nikahi. Hal ini mendapat
penentangan dari Yahya as.
Sehingga
terdapat seorang wanita yang meminta kepada seorang raja yang menyukainya agar
memberikan hadiah kepadanya darah Yahya. Lalu dikirimlah seseorang untuk
membunuh Yahya serta membawakan kepala dan darahnya diatas sebuah nampan
kehadapan wanita itu.
Namun
demikian, ada pula yang mengatakan bahwa cerita pembunuhan Nabi Yahya tersebut
bersumber dari israiliyat yang tidak pernah disebutkan didalam Al Qur’an maupun
sunnah-sunnahnya bahkan bertentangan dengan firman Allah swt :
Artinya
: “Keselamatan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal
dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam)
Mereka
juga merujuk kepada pengertian dari kata salam (keselamatan) disitu termasuk
diselamatkannya dari kematian yang tidak menyenangkan.
Al
Qodhi, ketika menjelaskan firman-Nya :
وَالسَّلَامُ
عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا
Artinya
: “(Isa berkata) Dan keselamatan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari Aku
dilahirkan, pada hari Aku meninggal dan pada hari Aku dibangkitkan hidup
kembali”.(QS. Maryam : 33), bahwa kata salam merupakan ungkapan yang memberikan
keamanan, seperti keamanan didalam berbagai kenikmatan dan dihindarkannya dari
hal-hal yang tidak menyenangkan (merusak). Seakan-akan dia (Isa as) bertanya
kepada Tuhannya dan meminta dari-Nya tentang Apa yang diberitakan Allah swt
terhadap Yahya.
Dan
pastinya para nabi akan mendapat pengabulan doa, dan ada tiga keadaan terbesar
manusia yang membutuhkan keselamatan, yaitu : hari kelahiran, hari kematian dan
hari kebangkitan. Ketiga keadaan tersebut membutuhkan keselamatan dan
terkumpulnya kebahagiaan dari Allah swt agar terlindungi dari berbagai rasa
sakit dan hal-hal yang mengerikan dalam setiap keadaan itu. (Tafsir ar Rozi juz
III hal 303)
Dengan
begitu, mereka berpendapat bahwa pembunuhan yang dialami Nabi Yahya adalah
sesuatu yang mustahil, karena Yahya adalah seorang Nabi yang dijaga dan
dilindungi Allah swt dan berita tersebut adalah berasal dari israiliyat dan
sebagaimana kebiasaan orang-orang israil adalah ingin merendahkan dan
mengecilkan para nabi Allah swt.
Namun
demikian yang pasti bahwa didalam kisah-kisah para Nabi dengan segala keunikan
dan kesabaran mereka semua—termasuk kisah Nabi Zakaria dan Yahya—didalam
memikul beban kenabian sebagai pelita umat-umatnya ada banyak pelajaran yang
bisa diambil oleh manusia, sebagaimana firman Allah swt :
Atinya
: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat,
akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala
sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS. Yusuf :
111)
Diantara
hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari mereka adalah kesabaran mereka
dalam mengemban amanah risalah dan da’wah, kesabaran terhadap perlakuan buruk
kaumnya ketika mendengar da’wah mereka, kesabaran untuk tidak tergoda oleh
berbagai tarikan-tarikan dunia yang dapat menyimpangkan mereka dari jalan
risalah dan da’wah serta sifat-sifat mulia lainnya yang ada didalam diri
orang-orang mulia itu.
Tentunya
Allah swt juga senantiasa memberikan pertolongan dan bantuan-Nya kepada mereka
semua ketika mendapatkan kesulitan didalam menyampaikan risalah-risalah-Nya
yang hal itu sudah menjadi janji-Nya kepada mereka sebagaimana firman-Nya :
Artinya
: “Sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman
dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” (QS.
Ghofir : 51 – 52)
Bagaimana
Allah menolong para Rasul dan Nabi-Nya serta orang-orang yang bersamanya?
tentunya Allah swt lebih mengetahui hal ini, karena ditangan-Nya lah segala
kebaikan dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Sementara manusia
hanya dituntut untuk bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah kepahlawanan
mereka dan menghiasi kehidupannya dengan itu semua.
Wallahu
A’lam
Ustadz
Sigit Pranowo Lc
Sumber : http://www.eramuslim.com/
Posting Komentar untuk "Akhir Hidup Nabi Zakaria dan Yahya"