Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Anies Baswedan Memuliakan Mensejahterakan Guru


Seperti informasi yang dilansir dari media JPNN.COM bahwasannya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan telah menyiapkan sejumlah skenario untuk memberikan sejumlahtunjangan insentif pada para guru. Skenario itu akan dimasukkan dalam program memuliakan guru yang tengah disusunnya.

Program Memuliakan Guru

Dalam program memuliakan guru ini, Anies Baswedan menggandeng sejumlah kementerian, instansi terkait dan sejumlah perusahaan. Salah satunya diantaranya adalah PT Tranjakarta. Para guru yang menggunakan jasa transportasi dalam kota Jakarta itu, akan diberikan sejumlah potongan harga.

Tak hanya Transjakarta, para guru juga akan mendapat kemudahan untuk menggunakan jasa angkutan udara. Anies juga menggandeng PT Garuda Indonesia untuk memberikan layanan dalam program muliakan guru ini. Garuda Indonesia memberikan discount sebesar 25 persen bagi para guru yang memanfaatkan jasa mereka.

"Bukan hanya itu, ada sejumlah perusahaan dan retail-retail besar yang telah setuju untuk ikut serta. Namun, saya tidak memiliki kewenangan untuk mengumumkannya. Yang pasti, mari kita semua memuliakan guru," ungkapnya di Jakarta seperti dikutip dari jpnn.com kemarin (24/11).

Selain mendapat potongan-potongan harga tersebut, mantan rektor universitas Paramadina itu juga meminta agar para guru mendapat keistimewaan sendiri atau di VIP-kan. Misalnya, saat berada di bandara, para guru dapat didahulukan dalam slot antrian terlebih dahulu saat mengantri.

Masalah Guru Honorer

Permasalahan banyaknya guru honorer k2 yang belum diangkat menjadi CPNS atau nasib guru honorer k2 yang gagal ujian seleksi cpns jalur khusus honorer tahun 2013 yang lalu juga menjadi isu dalam permasalahan.

Yang juga menjadi persoalan dan akan dicoba dicarikan solusinya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam hal ini pula.

Anies Baswedan juga berjanji akan memperbaiki sejumlah persoalan mendasar dari profesi guru. Salah satunya adalah masalah guru honorer yang hingga kini masih mendapat gaji yang sangat rendah.

Anies pun berniat untuk menemui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) dan pemerintah daerah untuk membahas kelanjutan status honorer yang disandang oleh para guru.

"Nanti saya akan bertemu dengan MenPAN dan Pemda. Karena ini kan diluar yuridiksi Kemendikbud. Tapi ini menjadi tanggungan moral, ketika masih banyak guru yang jauh dari sejahtera," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo turut menyampaikan rasa terima kasihnya mewakili guru seluruh Indonesia atas rencana Anies. Namun menurutnya, masalah guru tak hanya berkisah mengenai status honorer saja.

"Ada masalah lain yang mendesak untuk diperbaiki. Salah satunya adalah masalah kekurangan dan distribusi guru. Terlebih untuk guru SD, kita kekurangan sekitar 300 ribu guru SD," ungkapnya.

Tak hanya masalah kuantitas, masalah kualitas guru juga menurutnya sangat perlu untuk segera diperbaiki. Terlebih, saat ini banyak guru di daerah yang kesulitan untuk meningkatkan mutu mereka. Karena, banyak dari mereka yang ditempatkan tidak sesuai dengan bidangnya.

"Karena kekurangan guru SD, banyak akhirnya guru SMA yang ditempatkan di SD. Yang akhirnya membuat mereka tertekan karena tidak sesuai. Ini kan sangat kontraproduktif dengan peningkatan mutu," ujarnya.

Menanggapi hal ini, Anies mengatakan bahwa pihaknya akan segera membentuk direktorat jenderal yang akan secara khusus menangani masalah guru. Dengan begitu, diharapkan masalah guru akan tertangani dengan baik.

Masa Depan Indonesia Di Pundak Guru

Seperti informasi yang dilansir dan dikutip dari edukasi.kompas.com bhawasannya Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh guru di Tanah Air yang telah mengemban tugas mulianya mengabdi dengan sepenuh hati. 

Anies mengucapkan terima kasih atas pengabdian para guru di seluruh Indonesia. Para guru mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang akan menyiapkan masa depan Indonesia. Guru mewakili seluruh bangsa hadir di kelas, di lapangan, yang bahkan sebagian harus mengabdi dengan fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan lebih baik untuk anak-anak bangsa. 

Anies menyadari, masih banyak tanggung-jawab pemerintah pada guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Dia mengakui bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya.

"Guru memiliki peran amat mulia dan amat strategis. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan memuliakan guru," katanya.

Anies mengataka, suatu saat kelak, ibu dan bapak guru dapat melakukan refleksi atas apa yang sudah dijalani sambil bersyukur bahwa di saat Indonesia sedang mengubah wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih cerah, ibu dan bapak guru memegang peran penting. 

Kelak ibu dan bapak dapat berkata, "Saya disana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut mendidik generasi lebih baik. Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan membanggakan".

Selamat Hari Guru 25 November dan Selamat meneruskan pengabdian mulia, selamat menginspirasi pungkas Anies.

Posting Komentar untuk "Cara Anies Baswedan Memuliakan Mensejahterakan Guru"