Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rahasia Menulis Flash Fiction Dalam Sekejap

Menulis Flash Fiction Dalam Sekejap

Rahasia Menulis Flash Fiction Dalam Sekejap - Flash fiction. Percaya atau tidak, anda bisa membuatnya dalam sekejap tanpa mengorbankan mutu. Ada teknik rahasia yang memungkinkan hal itu terjadi.

Saya menulis artikel ini sesaat setelah menyelesaikan satu lagi flash fiction berjudul "Munafik". Saya menghitung waktu penulisannya kurang dari 15 menit (relatif). 

Prosesnya terasa mudah karena teknik menulis yang hendak saya bagikan ini bekerja membantu saya. Tekniknya sederhana saja, praktis, dan siapa saja bisa menerapkannya.

Teknik ini pada dasarnya berfungsi memetakan pikiran, sehingga mengirit waktu. Pemetaan membantu kita terfokus. Tanpa fokus yang jelas (tujuan akhir yang ingin dicapai), seorang penulis rawan tersesat dalam labirin cerita tak berkesudahan.


Berikut adalah Rahasia Menulis Flash Fiction Dalam Sekejap


1. Tentukan Ide

Pertama-tama, saya mengasumsikan anda telah memiliki satu ide cerita. Untuk lebih memudahkan, saya akan mengambil satu contoh ide, yaitu  pro kontra vid3o p*rn* artis yang menghebohkan tahun lalu (anda yakin belum pernah menontonnya ?).


2. Buat Kalimat Inti Cerita

Buatlah satu kalimat kurang lebih 10 kata dari ide tersebut yang menggambarkan alur cerita. Contohnya: Fulan ingin membuktikan kemunafikan temannya yang mengaku kontra vid3o p*rn*.


3. Buat Kalimat Inti Untuk Setiap Babak

Retas kalimat diatas menjadi 3 kalimat. Masing-masing kalimat menjadi ide pokok bagi setiap babak: awal, tengah, dan akhir cerita

Awal: Fulan bersama temannya (seorang pengacara kondang) menonton vid3o p*rn* artis, sehari sebelum temannya mengiikut acara debat di TV mengenai kasus video tersebut.

Tengah: Temannya mengaku tidak teransang menonton vid3o p*rn*, namun tersinggung saat si fulan menuduhnya tidak normal

Akhir:  Temannya menunjukkan ereksi alat kelaminnya setelah memutar ulang video, sekaligus (tanpa sadar) membuktikan kemunafikannya sendiri.


4. Tulis Naskah Awal

Kembangkan ketiga kalimat diatas dalam bentuk adegan dan dialog.

Contoh hasilnya seperti ini:

Temannya yang pengacara kondang mengajak si fulan menonton b*k*p. Vid3o p*rn* yang diperankan artis terkenal itu memang sedang hangat dibicarakan publik. Setelah video itu ditonton, temannya buru-buru menutup laptop. Padahal si fulan baru saja berniat memindahkannya ke flashdisk.

"Videonya akan saya hapus setelah ini" kata temannya. Sikapnya yang kontra terhadap vid3o p*rn* seolah ditegaskan oleh mimik wajahnya.

“Koq, kamu tidak suka ?” fulan melirik ke arah temannya, Wajahnya seolah tidak percaya. “ Omong-omong, kem*lua*mu berdiri tidak, saat tadi menonton b*k*p ?”

“Tidak,” jawab temannya dengan tegas. “ Saya hanya ingin mempelajari bukti kasus ini. Biar argumen saya kuat dalam acara debat di TV besok malam”

“Aku curiga kamu bukan lelaki normal,” tuduh fulan sambil tersenyum sinis.

“Congormu” Balas temannya dengan sengit, Dia terlihat sangat marah. Laptop dihadapan mereka dibuka kembali oleh temannya. Kemudian rekaman video itu diputar ulang sekali lagi.. Tampak jelas temannya ingin membuktikan kalau tuduhan si Fulan tidak benar adanya.

“Lihat ini,” seru temannya sembari menunjuk ke arah t*njolan dari dalam resluiting c*lananya. “ alat v*t*l*u berdiri, bukan?”

Si fulan tersenyum puas.“Aku sengaja menuduhmu. Aku hanya ingin tahu niat kamu yang sebenarnya menonton b*k*p. Sekedar bahan ikut debat, atau memang karena doyan.”

Temannya sadar telah ditipu si fulan. Mukanya terlihat malu, seperti maling yang tertangkap basah.


5. Mengedit Dengan Kejam

Adegan dan dialog pada draft diatas masih bertele-tele. Alur ceritanya kurang hidup. Ceritanya tersusun oleh 215 kata, pertanda kita masih harus membuang 115 kata. Bagaimana caranya ? :

Buang deskripsi dan narasi yang tidak berkontribusi memajukan jalan cerita.  Membuangnya tidak akan mengurangi kejelasan cerita. 

Contohnya adalah kalimat: Vide* p*r*o yang diperankan artis terkenal itu memang sedang hangat dibicarakan publik. Dan; Temannya sadar telah ditipu fulan, tampak jelas dia malu seperti maling yang tertangkap basah.

Ganti kalimat dan kata umum dengan sinonimnya atau kata yang bermakna sama tapi mengandung tekanan emosional tertentu. Contohnya: kem*lua*mu berdiri berubah menjadi er*k*i - .. bukan lelaki normal berubah menjadi .. bermasalah.

Pakai kalimat aktif, bukan pasif. Contoh kata kerja pasif; Dibuka, Diputar, kita ubah menjadi; Membuka, Memutar. Otomatis pola kalimatnya ikut berubah menjadi S-P-O; Temannya membuka laptop, … memutar ulang Vide* p*r*o itu. Selain menghemat kata,  adegannya juga ‘lebih hidup’

Buang kalimat yang berfungsi menerangkan. Contohnya:  Dia terlihat sangat marah. .. sambil tersenyum sinis. Umumnya kalimat semacam itu mengandung kata sifat.

Buang kalimat mubazir yang mengikuti dialog. Contohnya; “ jawab temannya dengan tegas..”, “ seru temannya sembari..’’. Meski terdengar sederhana, lebih efektif bila kita memakai  “ ..kata fulan” atau “..kata temannya’.


6. Edit Sekali Lagi

Hitung jumlah kata sekali lagi. Masih lebih 100 kata? Ulangi pengeditan seperti pada nomor 5 (kemungkinan besar anda belum maksimal melakukannya). Jadilah algojo bagi tulisan anda sendiri.


7. Tentukan Judul

Terakhir, berikan judul sebagai petunjuk. Judul yang memancing penasaran, namun tetap  menyamarkan akhir dari cerita. Hindari menipu pembaca dengan judul-judul bombastis.

Saya harap  teknik diatas bisa mempermudah anda menulis flash fiction. Segala tanggapan sila anda tambahkan pada kolom komentar di bawah.

Posting Komentar untuk "Rahasia Menulis Flash Fiction Dalam Sekejap"