Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Setting dalam Flash Fiction

4 Setting dalam Flash Fiction - Salah satu syarat cerita fiksi adalah kehadiran elemen setting didalamnya. Ini berlaku bagi semua jenis karya fiksi panjang maupun pendek, termasuk flash fiction 100 kata.

Kita umumnya terbiasa memahami setting melalui deskripsi latar tempat & waktu yang lazim ditemui pada novel atau cerpen. Saat membaca sebuah flash fiction yang isinya melulu dialog, tanpa deskripsi tempat, boleh jadi kita meragukan hadirnya elemen setting didalam cerita,

Bagi yang baru pertama kali menulis flash fiction 100 kata, rasanya memang sukar memasukkan elemen setting kedalam cerita.

Tapi tidak juga

Mari kita ambil contoh flash fiction berjudul ‘Mabuk’ di antojournal.com. Penulisnya tidak mencantumkan satupun kata Bar, atau deskripsi mengenai Bar semisal; meja, kursi, bartender, lemari minuman, dsb, sepanjang cerita. 

Begitu anda selesai membaca flash fiction tersebut, saya yakin anda sepakat dengan saya kalau latar tempat cerita itu, berlansung disebuah bar.

Seni menulis fiksi dalam 100 kata memang dirancang untuk menghadirkan elemen cerita seperti setting dengan kata-kata seminim mungkin. 

Caranya, dengan meminjam kepala pembaca untuk mengimajinasikan sendiri setting cerita, alih-alih menuliskannya kedalam rentetan kalimat bertele-tele.

Berikut ini Teknik 5 Setting dalam Flash Fiction

Setting dalam Flash Fiction

1. Teknik Okulasi

Mencangkokkan setting pada profesi salah satu atau lebih karakter dalam cerita. Ini berlaku jika dalam cerita tersebut anda tidak menyebutkan nama karakternya, melainkan profesinya. Contohnya bisa dilihat pada flash fiction berjudul Bayar Dobel.

Dalam cerita tersebut, salah satu karakter figurannya adalah seorang Room boy.Cerita ini tidak menyebutkan satupun kata hotel/penginapan/wisma. 

Tetapi hotel sebagai setting cerita akan lansung dirasakan kehadirannya oleh pembaca karena keberadaan room boy yang sedang bekerja. 

Contoh teknik okulasi lainnya adalah; Koki (Dapur restoran); Guru (ruang kelas); Imam/jamaah (Mesjid); penata rambut (salon).


2. Melalui Tindakan Karakter

Setting juga bisa dihadirkan melalui tindakan yang diambil/dilakukan oleh karakter-karakter didalam cerita.

Flash fiction berjudul No Smoking menerapkan teknik ini. Salah satu karakternya disebutkan sedang menyekop pasir keatas truk, sementara karakter lainnya sedang duduk mengaso karena kelelahan. 

Tindakan-tindakan tersebut merupakan petunjuk kepada pembaca bahwa cerita berlatar disebuah tambang golongan C (penggalian pasir).


3. Kehadiran Alat Peraga

Sebuah tempat kejadian tidak harus digambarkan dengan jelas, atau dalam skala besar, semisal; gedung, rumah, dan sebagainya. 

Anda bisa memanfaatkan alat peraga, atau bagian-bagian kecil (khusus) dari tempat tersebut. Dalam hal ini, kehadiran salah satu bagian dianggap mewakili benda secara keseluruhan.

Contohnya pada flash fiction berjudul Malam Pertama. Pada cerita tersebut tidak disebutkan tentang kamar atau rumah sebagai latar tempat berlansungnya cerita. 

Namun karakternya diceritakan sedang …mengetuk pintu; ..melompati jendela. Pintu dan jendela adalah bagian kecil yang mewakili keberadaan rumah secara keseluruhan.

Cuma perlu diingat kalau penyebutan alat-alat peraga dalam cerita tidak boleh berdiri sendiri, tapi harus muncul dengan alasan ‘dipergunakan’ oleh karakter dalam melakukan sebuah tindakan. 

Pembatasan jumlah 100 kata memaksa penulis flash fiction untuk hanya menuliskan alat peraga yang penting dan punya fungsi dalam memajukan plot.


4. Melebur Kedalam Alur Cerita

Penerapan teknik ini dicontohkan oleh flash fiction Asumsi. Alur cerita dari awal sampai akhir menunjukkan karakternya; seorang wartawan meliput peristiwa tabrak lari; berusaha menembus kerumunan massa; mendekati korban dari dekat.

Keseluruhan plot membawa pembaca seolah sedang berada disebuah jalan raya, ditempat kejadian perkara, tanpa satupun kata atau kalimat mengenai latar tempat berupa jalan raya disebutkan dalam cerita.

Silahkan anda mencobanya dan teruslah mengolah kreatifitas anda untuk menemukan teknik-teknik penulisan flash fiction yang cocok dengan gaya anda.

Posting Komentar untuk "4 Setting dalam Flash Fiction"